Alcohol-related health risksAlcohol

Alcohol-related health risks

Alcohols have been identified as a major risk factor for global burden of diseases (Rehm et al., 2003). Consumption of the indigenous or homemade alcoholic foods and beverages are normally unrecorded. It is important to obtain a scientific database on the alcohol content of the homemade/ traditional fermented beverages and foods in order to study and control the health-risk caused by alcohol consumption in the specific region. Higher alcohols
(alcohol with more than 2 carbon atoms) occur naturally in alcoholic beverages as metabolites from bacterial activities. Higher alcohols are important flavor compounds and have been treated as generally recognized as safe (GRAS). However, issues have been raised recently about the percentage of higher alcohols in homemade alcohol products as few studies indicated that the presence of higher alcohol might lead to higher incidents of liver diseases (Narawane et al., 1998; Lal et al., 2001).

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Risiko kesehatan yang berhubungan dengan alkoholAlkohol telah diidentifikasi sebagai faktor risiko besar untuk beban global penyakit (Rehm et al., 2003). Konsumsi makanan beralkohol adat atau buatan sendiri dan minuman biasanya tidak tercatat. Hal ini penting untuk memperoleh basis data ilmiah pada konten alkohol minuman fermentasi buatan sendiri / tradisional dan makanan untuk belajar dan mengendalikan risiko kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi alkohol di wilayah tertentu. Alkohol yang lebih tinggi(alkohol dengan lebih dari 2 atom karbon) terjadi secara alami dalam minuman beralkohol sebagai metabolit dari kegiatan bakteri. Alkohol yang lebih tinggi adalah senyawa cita rasa yang penting dan telah diperlakukan sebagai umumnya diakui sebagai aman (GRAS). Namun, masalah telah diajukan baru-baru ini mengenai persentase tinggi alkohol dalam produk-produk buatan sendiri alkohol sebagai beberapa studi menunjukkan bahwa kehadiran lebih tinggi alkohol mungkin menyebabkan insiden yang lebih tinggi dari penyakit hati (Narawane et al. 1998; Lal et al., 2001).