A was perceived as the most effecti

A was perceived as the most effective project. The research results turned out to
be very integrated, as one participant underlined: More papers, more pieces of
software, I think that the project was more integrated, there is a collective idea of
where you want to go. Team members extensively used multiple technologies
(Skype, e-mail, website, wiki, Google Site, SubVersioN, Latex). Emergent leadership
was distributed: many team members took a scientific leadership role to
ensure coordination and the integration of their individual and subgroup results
across the different stages. The formal project coordinator acted as a facilitator and
encouraged the creation of multiple scientific leaderships as well as interactions
across subgroups. The wide use of collaborative technologies and unplanned
meetings supported integration.
D was perceived as the second most effective project. Coordination needs were
limited and guaranteed by the formal coordinator who acted as integrator: Each
team had to write its own part. The coordinator’s team compiled all the

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

A dianggap sebagai proyek yang paling efektif. Hasil penelitian yang ternyatamenjadi sangat terintegrasi, sebagai salah satu peserta menggarisbawahi: lebih banyak kertas, potongan lainperangkat lunak, saya berpikir bahwa proyek lebih terintegrasi, ada ide kolektifmana Anda ingin pergi. Anggota tim secara ekstensif digunakan beberapa teknologi(Skype, e-mail, situs web, wiki, situs Google, SubVersioN, lateks). Muncul kepemimpinandidistribusikan: banyak anggota tim mengambil peran kepemimpinan scientificmemastikan koordinasi dan integrasi hasil individu dan subgrupdi tahap yang berbeda. Koordinator proyek resmi bertindak sebagai fasilitator danmendorong penciptaan beberapa scientific kepemimpinan serta interaksidi seberang subkumpulan. Berbagai penggunaan teknologi kolaboratif dan tidak direncanakanpertemuan mendukung integrasi.D dianggap sebagai proyek kedua paling efektif. Koordinasi kebutuhanterbatas dan dijamin oleh Koordinator formal yang bertindak sebagai integrator: setiaptim harus menulis bagian sendiri. Koordinator tim mengumpulkan semua

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

A dianggap sebagai proyek yang paling efektif. Hasil penelitian ternyata
sangat terintegrasi, sebagai salah satu peserta digarisbawahi: Lebih kertas, potongan-potongan
perangkat lunak, saya berpikir bahwa proyek ini lebih terintegrasi, ada ide kolektif
di mana Anda ingin pergi. Anggota tim secara luas digunakan beberapa teknologi
(Skype, e-mail, website, wiki, Google Site, subversi, Lateks). Kepemimpinan muncul
didistribusikan: banyak anggota tim mengambil peran kepemimpinan ilmiah untuk
memastikan koordinasi dan integrasi individu dan subkelompok hasil mereka
di tahapan yang berbeda. Koordinator proyek resmi bertindak sebagai fasilitator dan
mendorong penciptaan beberapa ilmiah kepemimpinan serta interaksi
di seluruh subkelompok. Penggunaan macam teknologi kolaboratif dan tidak direncanakan
pertemuan mendukung integrasi.
D dianggap sebagai proyek yang paling efektif kedua. Kebutuhan koordinasi yang
terbatas dan dijamin oleh koordinator resmi yang bertindak sebagai integrator: Setiap
tim harus menulis bagian sendiri. Tim koordinator yang disusun semua