NS is characterized by a large amou

NS is characterized by a large amount of proteinuria. Reducing
proteinuria is part of the treatment for NS. Kong et al. reported that
approximately 90.1% of patients receiving rituximab treatment
achieved complete or partial remission of proteinuria 36 . Another
study reported that rituximab treatment could significantly reduce
24-hour proteinuria in patients wit hNS 25 .Indeed,the combined data
indicated that rituximab treatment could reduce proteinuria.
However, rituximab did not significantly increase serum albumin.
This disparity might be attributed to the following causes. First, the
patients who were included for analysis had different pathological
patterns and different treatment responses to rituximab, which
might have influenced the results. For example, the pathogenetic
differences between children who are resistant ab initio and those
with delayed resistance would have resulted in different treatment
effects. The study reported by Magnasco A 26 might have included
patients with different genetic backgrounds or sensitivities to rituximab and, thus, might have indicated that rituximab might not be a
good choice in children who were unresponsive to steroids and calcineurin inhibitors, particularly for those unresponsive ab initio. By
contrast, some case series have reported that rituximab might have a
good effect on NS who are unresponsive to prednisone and calcineurin inhibitors 30,37 . Second, the administration of rituximab dif-fers. Magnasco A 26 adopted a treatment that consisted of two infusions of rituximab,and two to three infusions of rituximab were used
in the Sinha A 28 study. A higher dose of rituximab could effectively
reduce proteinuria and increase serum albumin in refractory NS.
Third, only two studies were included for the analysis of serum
albumin, and there was a small number of cases (26 in the rituximab
group and 28 in the other immuno therapy group).Indeed,rituximab
therapy reduced proteinuria with the amelioration of serum albumin, as shown in Figure 4, and the mean serum albumin level in the
rituximab group was higher than that in the other immunotherapy
group (2.63 g/dl versus 2.53 g/dl in the Magnesco A study and 3.8
g/dl versus 3.4 g/dl in the Sinha A study). However, the statistical
power did not reach the level of statistical significance. If more cases
were analyzed (6 times more), rituximab would have had a positive
effect. Asystematic review reported that rituximab treatment significantly reduced proteinuria and increased serum albumin in idiopathic NS 31 . As mentioned above, larger, well-designed,
prospective, controlled studies should be performed to assess these
issues.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

NS dicirikan oleh sejumlah besar proteinuria. Mengurangiproteinuria adalah bagian dari perawatan untuk NS. Kong et al. melaporkan bahwasekitar 90.1% dari pasien menerima perawatan rituximabmencapai pengampunan lengkap atau parsial proteinuria 36. LainStudi melaporkan bahwa pengobatan rituximab dapat secara signifikan mengurangi24 jam proteinuria di pasien kecerdasan hNS 25. Memang, data gabunganmenunjukkan bahwa rituximab pengobatan dapat mengurangi proteinuria.Namun, rituximab tidak signifikan bertambah serum albumin.Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh penyebab berikut. Pertama,pasien yang dimasukkan untuk analisis telah berbeda patologispola dan perlakuan berbeda tanggapan rituximab, yangmungkin telah mempengaruhi hasil. Sebagai contoh, pathogeneticperbedaan antara anak-anak yang tahan ab initio dan merekadengan resistensi tertunda akan menghasilkan perlakuan yang berbedaefek. Studi yang dilaporkan oleh Magnasco 26 mungkin termasukpasien dengan latar belakang genetik yang berbeda atau kepekaan untuk rituximab dan, dengan demikian, mungkin mengindikasikan rituximab itu mungkin tidak akanpilihan yang baik pada anak-anak yang tidak responsif terhadap steroid dan calcineurin inhibitor, terutama bagi mereka tidak responsif ab initio. OlehSebaliknya, beberapa seri kasus telah melaporkan rituximab itu mungkin memilikiefek yang baik pada NS yang tidak responsif terhadap inhibitor prednison dan calcineurin 30,37. Kedua, administrasi rituximab dif-fers. Magnasco 26 mengadopsi pengobatan yang terdiri dari dua infus rituximab, dan dua atau tiga infus rituximab digunakandalam studi Sinha 28. Dosis yang lebih tinggi dari rituximab bisa efektifmengurangi proteinuria dan meningkatkan albumin serum di refrakter NS.Ketiga, hanya dua studi dimasukkan untuk analisis serumalbumin, dan ada sejumlah kecil kasus (26 di rituximabkelompok dan 28 di kelompok immuno terapi lain). Memang, rituximabTerapi dikurangi proteinuria dengan triptofan serum albumin, seperti ditunjukkan pada gambar 4, dan albumin serum berarti tingkat dalamkelompok rituximab adalah lebih tinggi daripada di imunoterapi lainnyaGrup (2.63 g/dl versus 2,53 g/dl Magnesco A study dan 3,8g/dl versus 3.4 g/dl dalam studi Sinha A). Namun, Statistikkekuasaan tidak mencapai tingkat signifikansi Statistik. Jika lebih banyak kasusdianalisis (6 kali lebih), rituximab akan mempunyai positifefek. Asystematic review melaporkan bahwa pengobatan rituximab secara signifikan dikurangi proteinuria dan meningkat albumin serum in idiopatik NS 31. Seperti disebutkan di atas, lebih besar yang dirancang baik,calon, studi terkontrol dilakukan untuk menilai inimasalah.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

NS ditandai dengan sejumlah besar proteinuria. Mengurangi
proteinuria merupakan bagian dari pengobatan untuk NS. Kong et al. melaporkan bahwa
sekitar 90,1% dari pasien yang menerima pengobatan rituximab
mencapai remisi lengkap atau parsial proteinuria 36. Lain
studi melaporkan bahwa pengobatan rituximab secara signifikan dapat mengurangi
24 jam proteinuria pada pasien wit HNS 25 .Indeed, data gabungan
menunjukkan bahwa pengobatan rituximab bisa mengurangi proteinuria.
Namun, rituximab tidak signifikan meningkatkan serum albumin.
Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh berikut menyebabkan. Pertama,
pasien yang dilibatkan untuk analisis memiliki patologis yang berbeda
pola dan tanggapan pengobatan berbeda untuk rituximab, yang
mungkin mempengaruhi hasil. Sebagai contoh, patogenetik
perbedaan antara anak-anak yang tahan ab initio dan mereka
dengan resistensi tertunda akan mengakibatkan perlakuan yang berbeda
efek. Penelitian yang dilaporkan oleh Magnasco A 26 mungkin termasuk
pasien dengan latar belakang genetik yang berbeda atau kepekaan untuk rituximab dan, dengan demikian, mungkin mengindikasikan bahwa rituximab mungkin tidak menjadi
pilihan yang baik pada anak-anak yang tidak responsif terhadap steroid dan inhibitor kalsineurin, terutama bagi mereka yang tidak responsif ab initio. Dengan
Sebaliknya, beberapa seri kasus telah melaporkan bahwa rituximab mungkin memiliki
efek yang baik pada NS yang tidak responsif terhadap prednison dan calcineurin inhibitor 30,37. Kedua, administrasi rituximab dif-fers. Magnasco A 26 mengadopsi pengobatan yang terdiri dari dua infus rituximab, dan dua sampai tiga infus rituximab digunakan
dalam Sinha A 28 studi. Dosis yang lebih tinggi dari rituximab efektif dapat
mengurangi proteinuria dan meningkatkan serum albumin di NS tahan api.
Ketiga, hanya dua studi dimasukkan untuk analisis serum
albumin, dan ada sejumlah kecil kasus (26 dalam rituximab
kelompok dan 28 yang lain kelompok terapi immuno) .Indeed, rituximab
terapi mengurangi proteinuria dengan perbaikan serum albumin, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4, dan tingkat serum albumin berarti dalam
kelompok rituximab lebih tinggi dibandingkan pada imunoterapi lain
kelompok (2,63 g / dl dibandingkan 2,53 g / dl dalam Magnesco studi A dan 3,8
g / dl vs 3,4 g / dl dalam Sinha Sebuah studi). Namun, statistik
kekuasaan tidak mencapai tingkat signifikansi statistik. Jika lebih banyak kasus
dianalisis (6 kali lebih), rituximab akan memiliki positif
efek. Ulasan Asystematic melaporkan bahwa pengobatan rituximab secara signifikan mengurangi proteinuria dan peningkatan serum albumin di idiopatik NS 31. Seperti disebutkan di atas, yang lebih besar, yang dirancang dengan baik,
prospektif, studi terkontrol harus dilakukan untuk menilai ini
masalah.