Coefficient of elasticity as the me

Coefficient of elasticity as the measure of degree of responsiveness

This study employed the logarithmic techniques to measure the responsiveness of GDP to changes in general price level. Moreover, Ramanathan (2002) underlined elasticity with non-linear regression equation by using ln(Y )     ln( X )   as an example. He interpreted  as elasticity. Kasidi, (2010) added that in the basic regression without logs, Y tends to change by  units for a one unit change in X . However, in the regression containing both logged dependent and explanatory variables Y tends to change by  percent for one percent change in X . That is, instead of having to worry about units of measurements, regression results using logged variables are always interpreted as elasticity. Therefore, for the purpose of getting elasticity in the linear reduced form regression equation, the formula adopted a model in Ramanathan, (2002):
Y  0  1 X ; Where its elasticity becomes 1 X Y (3)


Where Y= GDP Growth rate and X=Inflation rate (INFL). When equation (2) is transformed into logarithm it becomes as:


LogGDP   0   LogINFL ; where its elasticity becomes  1 (4)
t 1 t


Equation (4) measured the degree of responsiveness of change in Tanzanian GDP growth rate to changes in the general price levels.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Koefisien elastisitas sebagai ukuran tingkat responsifStudi ini digunakan teknik logaritma untuk mengukur respon dari PDB perubahan dalam tingkat harga umum. Selain itu, dariwrong (2002) yang digarisbawahi elastisitas dengan persamaan regresi non-linear dengan menggunakan ln (Y)     ln (X)   sebagai contoh. Ia ditafsirkan  pada elastisitas. Kasidi, (2010) menambahkan bahwa di regresi dasar tanpa log, Y cenderung mengubah  unit untuk mengubah satu unit di X. Namun, di regresi yang berisi keduanya login bergantung dan penjelasan variabel Y cenderung mengubah  persen untuk satu persen mengubah di X. Itulah, daripada harus khawatir tentang unit pengukuran, hasil regresi menggunakan variabel log selalu ditafsirkan sebagai elastisitas. Oleh karena itu, untuk tujuan mendapatkan elastisitas persamaan regresi linier bentuk dikurangi, formula mengadopsi model di dariwrong, (2002):Y  0  1 X; Mana elastisitas menjadi 1 X Y (3) Mana Y = tingkat pertumbuhan PDB dan X = laju inflasi (INFL). Ketika persamaan (2) berubah menjadi logaritma itu menjadi sebagai:LogGDP   0   LogINFL; mana elastisitas menjadi  1 (4) t t 1 Persamaan (4) diukur tingkat respon dari perubahan dalam tingkat pertumbuhan PDB Tanzania perubahan dalam tingkat harga umum.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Koefisien elastisitas sebagai ukuran tingkat responsif Penelitian ini menggunakan teknik logaritmik untuk mengukur respon dari PDB untuk perubahan tingkat harga umum. Selain itu, Ramanathan (2002) menggarisbawahi elastisitas dengan persamaan regresi non-linear dengan menggunakan ln (Y)     ln (X)   sebagai contoh. Dia ditafsirkan  sebagai elastisitas. Kasidi, (2010) menambahkan bahwa dalam regresi dasar tanpa log, Y cenderung berubah dengan  unit untuk perubahan satu unit di X. Namun, dalam regresi mengandung login variabel dependen dan jelas Y cenderung berubah dengan  persen untuk satu perubahan persen di X. Artinya, daripada harus khawatir tentang unit pengukuran, hasil regresi menggunakan variabel login selalu diartikan sebagai elastisitas. Oleh karena itu, untuk tujuan mendapatkan elastisitas dalam persamaan regresi linear bentuk berkurang, rumus mengadopsi model di Ramanathan, (2002): Y  0  1 X; Dimana elastisitasnya menjadi 1 XY (3) Dimana Y = PDB tingkat pertumbuhan dan X = Inflasi tingkat (infl). Ketika persamaan (2) diubah menjadi logaritma menjadi sebagai: LogGDP   0   LogINFL; di mana elastisitas menjadi  1 (4) t 1 t Persamaan (4) mengukur tingkat responsivitas perubahan tingkat pertumbuhan PDB Tanzania perubahan tingkat harga umum.