Shi Hui has not woken up yet and Ba

Shi Hui has not woken up yet and Bai Luo Yin, himself, had endured a lot the entire night. At that very moment, hungry struck him. He had every intention to head out first, have a quick breakfast before coming back to wake Shi Hui up.
Upon pushing the door open, Bai Luo Yin's breath was taken away, astonishment devoured him whole.
The floor was covered with cigarette stubs. And furthermore, someone was crouched against the corner of the wall, consciousness still hovering over him.
Gu Hai's complexion possessed a relatively bluish green shade. He was unshaven, and his stubbly, a faint shadow, emphasized the sickly touch of restlessness, was still painted on his face as he stood in front of Bai Luo Yin. His lifeless obsidians eyes were eschewed of all vitality.
"You're awake?"
Bai Luo Yin 's expressions were hollow as he nodded his head.
Seven days had passed by without seeing each other. And, although, Gu Hai had not taken the initiative to contact Bai Luo Yin, the painful agony of missing him, had long penetrated into every organ and fiber of his body. The instant his eyes rested upon Bai Luo Yin, all reasons swiftly flew away. Whether or not Bai Luo Yin had forgiven him, did not matter any longer, as Gu Hai immediately pulled him into a tight hug.
"Come back home," said Gu Hai sincerely.
Bai Luo Yin did not say anything and remained grounded. His entire body suddenly stiffened. So much so that, it was even more numb than Gu Hai who had stayed outside the whole night.
"I'm going to gather your belongings for you.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Shi Hui telah tidak terbangun belum dan Bai Luo Yin, dirinya sendiri, telah mengalami banyak sepanjang malam. Pada saat itu, lapar memukulnya. Dia telah setiap berniat untuk pergi pertama, memiliki sarapan cepat sebelum datang kembali untuk Shi Hui bangun.Setelah mendorong pintu terbuka, Bai Luo Yin napas dibawa pergi, takjub melahap nya seluruh.Lantai itu ditutupi dengan rokok di Indonesia. Dan Selain itu, seseorang ini berjongkok terhadap sudut dinding, kesadaran yang masih melayang di atas dirinya.Gu Hai kulit memiliki warna hijau yang relatif kebiruan. Ia bercukur, dan nya stubbly, sakit-sakitan sentuhan menekankan bayangan samar, kegelisahan, masih dilukis di wajahnya ketika ia berdiri di depan Bai Luo Yin. Matanya bebatuan kristal Obsidian tak bernyawa yang dihindari semua vitalitas."Kau terjaga?"Bai Luo Yin ekspresi yang berongga karena ia mengangguk kepalanya.Tujuh hari telah berlalu tanpa melihat satu sama lain. Dan, meskipun, Gu Hai tidak mengambil inisiatif untuk menghubungi Bai Luo Yin, penderitaan menyakitkan hilang, telah lama merambah ke setiap organ dan serat tubuh-Nya. Instan matanya beristirahat berdasarkan Bai Luo Yin, semua alasan cepat terbang menjauh. Apakah Bai Luo Yin telah mengampuni dia, tidak masalah lagi, sebagai Gu Hai segera menariknya ke erat."Datanglah kembali ke rumah," kata Gu Hai tulus.Bai Luo Yin tidak mengatakan apa-apa dan tetap beralasan. Tubuhnya seluruh tiba-tiba kaku. Begitu banyak sehingga bahwa, itu bahkan lebih mati daripada Gu Hai yang pernah tinggal di luar sepanjang malam."I'm going to gather your belongings for you.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Shi Hui belum terbangun belum dan Bai Luo Yin, dirinya, telah mengalami banyak sepanjang malam. Pada saat itu, lapar memukulnya. Dia berniat untuk kepala keluar pertama, memiliki sarapan cepat sebelum datang kembali untuk bangun Shi Hui up.
Setelah mendorong pintu terbuka, napas Bai Luo Yin dibawa pergi, heran menerkamnya seluruh.
Lantai ditutupi dengan rokok bertopik. Dan selanjutnya, seseorang meringkuk terhadap sudut dinding, kesadaran masih melayang di atas dia.
Kulit Gu Hai dimiliki warna hijau relatif kebiruan. Dia bercukur, dan stubbly nya, bayangan samar, menekankan sentuhan sakit-sakitan kegelisahan, masih dilukis di wajahnya saat ia berdiri di depan Bai Luo Yin. Obsidians bernyawa matanya dihindari dari semua vitalitas.
"Kau sudah bangun?"
Ekspresi Bai Luo Yin 's cekung sambil mengangguk kepalanya.
Tujuh hari berlalu tanpa melihat satu sama lain. Dan, meskipun, Gu Hai tidak mengambil inisiatif untuk menghubungi Bai Luo Yin, penderitaan yang menyakitkan hilang dia, sudah lama merambah ke setiap organ dan serat tubuhnya. Instan matanya beristirahat pada Bai Luo Yin, semua alasan cepat terbang menjauh. Apakah atau tidak Bai Luo Yin telah memaafkannya, tidak peduli lagi, sebagai Gu Hai segera menariknya ke dalam pelukan erat.
"Ayo pulang," kata Gu Hai tulus.
Bai Luo Yin tidak mengatakan apa-apa dan tetap membumi. Seluruh tubuhnya tiba-tiba menegang. Begitu banyak sehingga, itu bahkan lebih kaku daripada Gu Hai yang telah tinggal di luar sepanjang malam.
"Aku akan mengumpulkan barang-barang Anda untuk Anda.