We should've gone all the way last

We should've gone all the way last night."
He called me back to tell me just that. He had called me earlier, saying he has on his way out for lunch.
I can't hold back mw smile. "Why?"
"It's not worth the aches and pains. God, my arms are killing me."
We both laugh and hang up after exchanging sweet nothings, like "take care" or "take it easy, dear" or "have a great day". It was never my style, but he had unknowingly taught me this by just beinghimself--a naturally polite and thoughtful guy.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Kita harus sudah sepanjang perjalanan semalam."Dia menelepon saya kembali untuk memberitahu saya hanya itu. Ia memanggil saya sebelumnya, mengatakan dia telah di jalan keluar untuk makan siang.Aku tidak bisa menahan senyum mw. "Kenapa?""Hal ini tidak layak sakit dan nyeri. Allah, lengan saya membunuh aku."Kami berdua tertawa dan menutup setelah menukar manis tak berguna, seperti "menjaga" atau "mengambil mudah, sayang" atau "have a great day". Itu tidak pernah gaya saya, tetapi ia tidak sadar ajarkan kepada saya ini oleh beinghimself hanya--secara alami sopan dan bijaksana orang.