First, investors make investment de

First, investors make investment decisions based on heuristics; they assume price as decision-anchor and are overconfident in their judgments. Second, their investment behavior is highly influenced by representativeness and they do a lot of mental accounting in the sense of grouping their gains and losses while making decisions. Third, though investors follow fundamentals, they tend to discount complex information at first instance; they prefer those pieces of information which are easily adjustable into their investment decision making. Finally, there exists an asymmetric pattern of distribution and usage of information among individual investors which affects their investment behavior to greater extent

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pertama, investor membuat keputusan investasi berdasarkan heuristik; mereka menganggap harga sebagai keputusan-jangkar dan percaya diri dalam penghakiman mereka. Kedua, perilaku investasi mereka sangat dipengaruhi oleh keterwakilan dan mereka melakukan banyak mental akuntansi dalam arti pengelompokan mereka keuntungan dan kerugian sementara membuat keputusan. Ketiga, meskipun investor mengikuti dasar-dasar, mereka cenderung untuk diskon informasi yang kompleks pada contoh pertama; mereka lebih suka potongan informasi yang mudah disesuaikan ke dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Akhirnya, ada sebuah pola asimetris distribusi dan penggunaan informasi di antara investor perorangan yang mempengaruhi perilaku investasi mereka ke taraf yang lebih besar

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pertama, investor membuat keputusan investasi berdasarkan heuristik; mereka menganggap harga sebagai keputusan-jangkar dan terlalu percaya diri dalam penilaian mereka. Kedua, perilaku investasi mereka sangat dipengaruhi oleh keterwakilan dan mereka melakukan banyak akuntansi mental dalam arti pengelompokan keuntungan dan kerugian mereka sementara membuat keputusan. Ketiga, meskipun investor mengikuti fundamental, mereka cenderung untuk diskon informasi yang kompleks pada tingkat pertama; mereka lebih memilih potongan-potongan informasi yang mudah disesuaikan ke dalam pengambilan keputusan investasi mereka. Akhirnya, terdapat pola asimetris distribusi dan penggunaan informasi antar investor individu yang mempengaruhi perilaku investasi mereka ke tingkat yang lebih besar