For most of the ordinary indonesian

For most of the ordinary indonesians residing there in the nineteenth century (generally more than ninety per cent of the population at any given time). Surabaya was a place of relative calm and prosperity. Although they were subject to forced labor and other levies applied by the colonial government, there is no record of serious discontent. The new environment may have been strange to those who recently left rural or small town life, but for the many indonesian who already considered themselve at home in the city, both the existing

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Untuk sebagian besar orang Indonesia biasa yang tinggal di sana di abad kesembilan belas (umumnya lebih dari sembilan puluh persen dari populasi pada waktu tertentu). Surabaya adalah tempat yang relatif tenang dan kemakmuran. Walaupun mereka paksa dan lain pungutan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial, ada catatan ketidakpuasan yang serius. Lingkungan baru mungkin aneh bagi mereka yang baru saja meninggalkan pedesaan atau kota kecil kehidupan, tetapi bagi banyak masyarakat Indonesia yang sudah dianggap themselve di rumah di kota, baik yang ada

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Untuk sebagian besar orang Indonesia biasa tinggal di sana pada abad kesembilan belas (umumnya lebih dari sembilan puluh persen dari populasi pada waktu tertentu). Surabaya adalah tempat yang relatif tenang dan kemakmuran. Meskipun mereka dikenakan kerja paksa dan pungutan lainnya yang diterapkan oleh pemerintah kolonial, tidak ada catatan ketidakpuasan yang serius. Lingkungan baru mungkin telah aneh bagi mereka yang baru saja meninggalkan kehidupan kota pedesaan atau kecil, tetapi untuk banyak indonesia yang sudah dianggap themselve di rumah di kota, baik yang sudah ada