Procter & GambleThe bullwhip effect

Procter & Gamble

The bullwhip effect-also known as the whiplash effect- is a sign of coordination problems in supply chains. It occurs when companies vary their orders considerably even thought there are only small changes in customer demand. This phenomenon was observer in the supply chain for pampers, a baby diaper product by Procter & Gamble. The consequences of the bullwhip effect are excessive inventory, poor customer service, inefficient utilization of capacity, inaccurate demand forecasts, and higher cost and lower trust between firms.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Procter & GambleEfek cambuk-juga dikenal sebagai whiplash efek - adalah tanda koordinasi masalah dalam rantai pasokan. Hal ini terjadi ketika perusahaan bervariasi perintah mereka cukup bahkan berpikir ada hanya perubahan kecil dalam permintaan pelanggan. Fenomena ini adalah pengamat dalam rantai pasokan untuk memanjakan, produk popok bayi oleh Procter & Gamble. Konsekuensi dari efek cambuk yang berlebihan persediaan, Layanan pelanggan miskin, tidak efisien pemanfaatan kapasitas, tidak akurat permintaan forecasts, dan biaya yang lebih tinggi dan lebih rendah kepercayaan antara perusahaan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Procter & Gamble The bullwhip efek-juga dikenal sebagai efek-whiplash adalah tanda masalah koordinasi dalam rantai pasokan. Hal ini terjadi ketika perusahaan bervariasi pesanan mereka bahkan jauh berpikir hanya ada perubahan kecil dalam permintaan pelanggan. Fenomena ini adalah pengamat dalam rantai pasokan untuk pampers, produk popok bayi oleh Procter & Gamble. Konsekuensi dari bullwhip effect adalah persediaan yang berlebihan, layanan pelanggan miskin, pemanfaatan efisien dari kapasitas, perkiraan permintaan tidak akurat, dan biaya yang lebih tinggi dan kepercayaan yang lebih rendah antara perusahaan.