5. Pengertian Metode DiscoveryDitinjau dari arti katanya “discover” be terjemahan - 5. Pengertian Metode DiscoveryDitinjau dari arti katanya “discover” be Bahasa Indonesia Bagaimana mengatakan

5. Pengertian Metode DiscoveryDitin

5. Pengertian Metode Discovery
Ditinjau dari arti katanya “discover” berarti menemukan dan “discovery” adalah penemuan.(ahmadi dan prasetya, 1997:76). “pendekatan descovery merupakan pendekatan mengajar yang memerlukan proses mental, seperti mengemati, mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan dan mengambil kesimpulan”.
Robert,B (dalam ahmadi dan prasetya, 1997:76) menyatakan bahwa “discovery” adalah proses mental dimana anak / individu mengasimilasi konsep dan proses”. Dengan demikian dapat dipahami bahwa siswa dikatakan melakukan discovery bila siswa terlihat menggunakan proses mentalnya dalam usaha yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga dan menggambil kesimpulan.
Menurut Encyclopedia of educational research, penemuan merupakam suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mngajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri infomasi yang secara tradisional biasa beritahukan atau diceramahkan saja.
Metode discovery menurut rohani (2004:39) adalah “metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa ppembelajaran.eserta didik sebagai subjek disamping sebagai objek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka milik”.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa dalam metode discovery peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis. Sehingga diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.
Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode discovery menurut rohani(2004:39) yaitu : (a) perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik, (b) penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis, (c) peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperllukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis, (d) menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi. (e) aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.
Selanjutnya mulyasa (2005:110) menjelaskan ” bahwa metode discovery merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar”.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitik beratkan pada aktivitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, prosedur, dalil, dan semacamnya.
(subroto, (2000:191) mengatakan salah satu metode mengajar yang akhir – akhir ini bengyak digunakan disekolah yang sudah maju adalah metode penemuan atau discovery. Hal itu disebabkan karna metode penemuan itu : (1) merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif; (2)dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan siswa; (3)pengertian yang ditemukan sendiri meruakan pengertian yang betul – betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain; (4)dengan menggunakan metode discovery (penemuan), siswa akan belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan nya sendiri; (5) dengan metode dicovery ini juga, siswa akan belajar berpikir menganalisis dan mencoba memecahkan suatu masalah yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh dalam pengajaran sains, pada pokok bahasan “bagian – bagian dari daun”. Yang dimaksud dengan metode discovery adalah kegian metode penemuan ng dilakukan siswa berupa kegiatan percobaan/penyelidikan untuk menemukan bagian – bagian daun dan fungsinya. Percobaan ini juga bertujuan untuk memacu siswa dalam memahami bagian – bagian dari daun dan dapat mengidentifikasi daun berdasarkan bentuk tulang daunnya. Sedang kan hasil belajar yang diteliti meliputi pengetahuan sains yang terbatas pada kawasan kognitif misalnya, para pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis sintesis dan evaluasi. Adapun tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran bagian – bagian dari daun sebagai berikut :
- Memahami bagian – bagian dari daun secara lengkap
- Memiliki keterampilan untuk menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan
- Memahami beberapa jenis tulang daun serta dapat mengidentifikasi daun sesuai dengan bentuk tulang daunnya.
6. langkah langkah pembelajaran dengan metode discovery
Untuk menjelaskan metode pengajaran discovery menurut suryosubroto (2002:197) yang mengutip pendapat gilstap(1975) mengatakan bahwa langkah – langkah pembelajaran metode discovery yaitu :
1. Menilai kebutuhan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk mengajar dengan penemuan.
2. Mengatur susunan kelas sedimikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan.
3. Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan.
4. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang diminta untuk dipecahkan.
5. Menambahkan barbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksaan penemuan.
6. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat sederhana
7. Bersikap membantu jawaban siswa, pendangan dan tafsiran yang berbeda bukan menilai secara kritis tetapi menarik kesimpulan yang benar.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Bahasa Indonesia) 1: [Salinan]
Disalin!
5. Pengertian Metode penemuanDitinjau dari arti katanya "Temukan" berarti menemukan dan "penemuan" adalah penemuan. (ahmadi dan prasetya, 1997:76). "pendekatan descovery likuid mengajar pendekatan yang memerlukan proses mental, seperti mengemati, mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan dan mengambil kesimpulan".Robert, B (dalam ahmadi dan prasetya, 1997:76) menyatakan bahwa "penemuan" adalah proses mental satunya adalah anak / eceran mengasimilasi konsep dan proses ". Dengan demikian dapat dipahami bahwa siswa dikatakan melakukan penemuan bila siswa terlihat menggunakan proses mentalnya dalam usaha yang dilakukan, misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga dan menggambil kesimpulan. Menurut ensiklopedia penelitian pendidikan, penemuan merupakam suatu strategi yang unik dapat diberi mungil oleh guru dalam berbagai macam cara, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode penemuan adalah suatu metode satunya adalah dalam proses belajar mngajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri infomasi yang secara tradisional biasa beritahukan atau diceramahkan saja.Metode penemuan menurut rohani (2004:39) adalah "metode yang berangkat dari suatu dangdutnya bahwa ppembelajaran.eserta didik sebagai badan disamping sebagai kujungi pembelajaran. Mereka yang memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka milik". Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa dalam metode penemuan peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis. Sehingga diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam kelompok memecahkan masalah atas kerja guru. Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode penemuan menurut rohani(2004:39) berlaku: () perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik, (b) penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis, (c) peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperllukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis, (d) menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi. (e) aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru. Selanjutnya mulyasa (2005:110) menjelaskan "bahwa metode penemuan likuid metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses dari pada hasil belajar". Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode penemuan likuid suatu metode pengajaran yang menitik beratkan pada aktivitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, prosedur, dalil, dan semacamnya. (subroto, (2000:191) mengatakan salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini bengyak ini digunakan dalan disekolah yang s maju adalah metode penemuan atau penemuan. Hal itu disebabkan karna metode penemuan itu: (1) likuid suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif; (2) dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak mudah dilupakan siswa; (3) pengertian yang ditemukan sendiri meruakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah ini digunakan dalan atau ditransfer dalam situasi lain; (4) dengan menggunakan metode penemuan (penemuan), siswa akan belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan nya sendiri; (5) dengan metode dicovery ini juga, siswa akan belajar berpikir menganalisis dan mencoba memecahkan suatu masalah yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam menampilkan bermasyarakat. Sebagai contoh dalam pengajaran sains, pada pokok bahasan “bagian – bagian dari daun”. Yang dimaksud dengan metode discovery adalah kegian metode penemuan ng dilakukan siswa berupa kegiatan percobaan/penyelidikan untuk menemukan bagian – bagian daun dan fungsinya. Percobaan ini juga bertujuan untuk memacu siswa dalam memahami bagian – bagian dari daun dan dapat mengidentifikasi daun berdasarkan bentuk tulang daunnya. Sedang kan hasil belajar yang diteliti meliputi pengetahuan sains yang terbatas pada kawasan kognitif misalnya, para pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis sintesis dan evaluasi. Adapun tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran bagian – bagian dari daun sebagai berikut :- Memahami bagian – bagian dari daun secara lengkap - Memiliki keterampilan untuk menjelaskan fungsi daun bagi tumbuhan- Memahami beberapa jenis tulang daun serta dapat mengidentifikasi daun sesuai dengan bentuk tulang daunnya. 6. langkah langkah pembelajaran dengan metode discovery Untuk menjelaskan metode pengajaran discovery menurut suryosubroto (2002:197) yang mengutip pendapat gilstap(1975) mengatakan bahwa langkah – langkah pembelajaran metode discovery yaitu :1. Menilai kebutuhan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk mengajar dengan penemuan.2. Mengatur susunan kelas sedimikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan.3. Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan.4. Menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang diminta untuk dipecahkan.5. Menambahkan barbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksaan penemuan.6. Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat sederhana7. Bersikap membantu jawaban siswa, pendangan dan tafsiran yang buah bukan menilai secara kritis tetapi menarik kesimpulan yang menu.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Bahasa Indonesia) 2:[Salinan]
Disalin!
5. Pengertian Metode Penemuan
Ditinjau Dari arti Katanya "menemukan" Berarti (ahmadi Dan prasetya, 1997: 76) menemukan dan "penemuan" Adalah penemuan.. "Pendekatan descovery merupakan pendekatan Mengajar Yang memerlukan proses menerjemahkan mental, seperti mengemati, mengukur, menggolongkan, menduga, menjelaskan Dan mengambil KESIMPULAN".
Robert, B (hearts ahmadi Dan prasetya, 1997: 76) menyatakan bahwa "penemuan" Adalah Proses mental yang Dimana Anak / individu mengasimilasi KONSEP Dan Proses ". Mencari Google Artikel demikian DAPAT dipahami bahwa Siswa dikatakan melakukan penemuan Bila Siswa terlihat menggunakan Proses mentalnya hearts usaha Yang dilakukan, mengamati misalnya, menggolongkan, mengukur, menduga Dan menggambil KESIMPULAN.
* Menurut Encyclopedia penelitian pendidikan, penemuan merupakam Suatu Pengembangan strategi Yang unik DAPAT diberi Bentuk Diposkan guru hearts Cara BERBAGAI, termasuk mengajarkan keterampilan menyelidiki Dan memecahkan masalah SEBAGAI alat Bagi Siswa untuk review mencapai tujuan pendidikannya. . Mencari Google Artikel demikian DAPAT diartikan bahwa Metode penemuan Adalah Suatu Metode Dimana hearts Proses belajar mngajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan Sendiri infomasi Yang SECARA tradisional biasa beritahukan ATAU diceramahkan Saja
Metode penemuan * Menurut rohani (2004: 39) Adalah "Metode Yang berangkat Dari Suatu pandangan bahwa ppembelajaran.eserta didik SEBAGAI subjek disamping SEBAGAI objek Pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar dasar untuk review Berkembang SECARA optimal Sesuai DENGAN kemampuan Yang mereka Milik ".
Dari Uraian Diatas DAPAT dipahami bahwa hearts Metode penemuan Peranan guru Hanyalah SEBAGAI fasilitator Dan Pembimbing ATAU Pemimpin PENGAJARAN Yang demokratis. . Sehingga diharapkan Peserta didik LEBIH Banyak melakukan Kegiatan Sendiri ATAU hearts Kelompok memecahkan masalah differences Bimbingan guru
Ada lima Tahap Yang Harus ditempuh hearts Metode penemuan * Menurut rohani (2004: 39) Yaitu: (a) perumusan masalah untuk review dipecahkan Peserta didik, (b) Penetapan jawaban SEMENTARA ATAU Pengajuan hipotesis, (c) Peserta didik Mencari Informasi, data, Fakta, Yang diperllukan untuk review Menjawab ATAU memecahkan masalah Dan Menguji hipotesis, (d) menarik KESIMPULAN Dari jawaban ATAU generalisasi. (e) Aplikasi KESIMPULAN ATAU generalisasi hearts situasi baru.
Selanjutnya Mulyasa (2005: 110) menjelaskan "bahwa penemuan Metode merupakan Metode Yang LEBIH menekankan PADA Pengalaman Langsung. Pembelajaran DENGAN Metode penemuan LEBIH mengutamakan Proses Dari hasil temuan PADA belajar ".
Berdasarkan Pendapat Diatas, DAPAT disimpulkan bahwa Metode penemuan merupakan Suatu Metode PENGAJARAN Yang menitik beratkan PADA Diagram melukiskan LC Siswa hearts belajar. . Dalam Proses Pembelajaran DENGAN Metode Suami, guru Hanya bertindak SEBAGAI Pembimbing Dan fasilitator Yang mengarahkan Siswa untuk review menemukan KONSEP, Prosedur, dalil, Dan semacamnya
(subroto, (2000: 191) mengatakan salat Satu Metode Mengajar Yang Akhir - Akhir Suami bengyak digunakan disekolah Yang Sudah maju Adalah Metode penemuan ATAU penemuan Hal ITU disebabkan karna Metode penemuan ITU:. (1) merupakan Suatu Cara untuk review mengembangkan Cara belajar Siswa Aktif; (2) DENGAN menemukan Sendiri, menyelidiki Sendiri Maka hasil temuan Yang TIMAH setia akan Dan tahan lama hearts ingatan, TIDAK Mudah Dilupakan Siswa; (3) pengertian Yang ditemukan Sendiri meruakan pengertian Yang betul - dikuasai betul Dan Mudah digunakan ATAU ditransfer hearts situasi berbaring; (4) DENGAN menggunakan Metode penemuan (penemuan), Siswa akan belajar Menguasai shalat Satu Metode Ilmiah Yang DAPAT akan dikembangkan nya Sendiri;. (5) DENGAN Metode Dicovery Suami JUGA, Siswa akan belajar Berpikir menganalisis Dan Mencoba memecahkan Suatu masalah Yang dihadapi Sendiri, Kebiasaan Suami akan ditransfer hearts Kehidupan bermasyarakat
SEBAGAI contoh hearts PENGAJARAN sains, PADA pokok bahasan "Bagian - Bagian Dari daun ". Yang dimaksud DENGAN Metode penemuan Adalah kegian Metode penemuan ng dilakukan Siswa Berupa Kegiatan Percobaan / Penyelidikan untuk review menemukan Bagian - Bagian daun Dan fungsinya. Percobaan inisial JUGA bertujuan untuk review memacu Siswa hearts Memahami Bagian - Bagian Dari daun Dan DAPAT mengidentifikasi daun berdasarkan Bentuk tulang daunnya. Sedang kan hasil temuan belajar Yang diteliti meliputi Pengetahuan sains Yang Terbatas PADA Kawasan kognitif misalnya, para Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis sintesis dan Evaluasi. Adapun tujuan Yang akan dicapai PADA Pembelajaran Bagian - Bagian Dari daun SEBAGAI berikut:
- Memahami Bagian - Bagian Dari daun SECARA Lengkap
- Memiliki keterampilan untuk review menjelaskan fungsi fungsi daun Bagi
tumbuhan. - Memahami beberapa JENIS tulang daun Serta DAPAT mengidentifikasi daun Sesuai DENGAN Bentuk tulang daunnya
6 . Langkah Langkah Pembelajaran penemuan DENGAN Metode
Untuk menjelaskan Metode PENGAJARAN penemuan * Menurut suryosubroto (2002: 197) Yang mengutip Pendapat gilstap (1975) mengatakan bahwa Langkah - Langkah Pembelajaran Metode penemuan Yaitu:
1. Menilai Kebutuhan Siswa Minat, Dan menggunakannya SEBAGAI dasar dasar untuk review menentukan tujuan Yang berguna Dan realistis untuk review Mengajar DENGAN penemuan.
2. Mengatur Susunan Kelas sedimikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya Arus Bebas Pikiran Siswa hearts belajar DENGAN penemuan.
3. Berkomunikasi DENGAN Siswa akan membantu menjelaskan Peranan penemuan.
4. Menyiapkan Suatu situasi Yang mengandung masalah Yang Diminta dipecahkan untuk review.
5. Menambahkan barbagai alat peraga untuk review kepentingan pelaksaan penemuan.
6. Mengajukan Pertanyaan Tingkat Tinggi maupun Pertanyaan Tingkat sederhana
7. Bersikap membantu jawaban Siswa, pendangan Dan tafsiran Yang BERBEDA Bukan menilai SECARA KRITIS tetapi menarik KESIMPULAN yang Benar.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: