Jodha - But Papa, what about my dre

Jodha - tapi Papa, apa tentang impian saya, masa depan saya, saya cinta? Bukankah itu juga penting? Aku cinta Surya dan aku tidak akan menikah orang ini biaya apapun!Bharmal adalah menangis. Ia adalah sangat marah tentang menyakiti putrinya namun ia harus menyelamatkan rumahnya. Ia pada akhirnya memohon kepadanya.Bharmal (bergabung dengan tangannya) - Jodha tolong, aku mohon, silahkan menikah Mr Mohammed! Aku tahu dia sombong tetapi ia dianggap memberikan kembali rumah saya! Aku tidak bisa melihat keluarga saya menderita seperti ini! Keluarga ini juga kaya dan sangat dihormati! Aku tahu kami adalah Hindu dan ia adalah seorang Muslim tapi itu hanya kecil kebijaksanaan! Aku tahu kau mencintai Surya tapi keadaan yang sedemikian rupa sehingga saya tidak dapat menyangkal Mr Mohammed! Saya sangat menyesal tapi Anda harus minum beta racun, iniJodha adalah bodoh-didirikan. Negara yang lemah ayahnya bangkrut padanya. Dia tidak diharapkan dalam mimpi terliar bahwa ayahnya harus memohon kepadanya. Dia berseru kepada-Nya sebagaimana Dia memalingkan mukanya bernoda air mata ke memandangnya. Bharmal tidak bahkan mampu memenuhi matanya dengannya. Dia menjalani hidupnya untuk merusak dan dia bisa membunuh dirinya sendiri untuk itu.Jodha - Papa, harap tidak menangis! Hal ini karena penghinaan saya menyebabkan dia bahwa situasi telah mencapai titik ini! Dan karena aku telah membawa keluarga saya, itu adalah tugas saya untuk akhir penderitaan mereka. Aku telah memutuskan bahwa aku akan menikah Mr Mohammed untuk mendapatkan rumah kami kembali!Bharmal (memeluk dia) - Jodha beta, terima kasih! Aku tahu bahwa Anda akan setuju akhirnya! Aku tahu bahwa Anda peduli untuk kita semua! (melanggar pelukan) - Mainavati! Membuat semua persiapan! Mr Mohammed akan datang ke rumah kami dengan keluarganya dalam waktu satu minggu! Kami akan melakukan pertunangan kemudian!Mainavati - Oke, seperti yang Anda katakanBharmal kemudian meninggalkan Kamar, mengenakan senyum terlihat di wajahnya. Jodha kemudian rusak, mencucurkan air mata. Dia tidak bisa percaya bahwa hal ini terjadi padanya. Mainavati dan dariRiska juga mulai menangis sangat.Jodha - Ma, salah apa saya lakukan layak nasib seperti itu? Aku tidak percaya bahwa Papa diperdagangkan saya dan hidup saya di rumah!Mainavati (memeluk Jodha erat) - Beta, harap tidak menangis! Aku tahu bahwa Anda benar-benar terluka dan marah dengan pergantian peristiwa! Tapi mencoba memahami dilema Papa Anda juga! Dia pasti sangat sedih untuk melakukan ini tetapi dia tidak bisa egois!Jodha - tapi Ma, mengapa tidak menyetujui diambil? Tidak punya hak hidup saya?Mainavati terdiam pernyataan. Dia berada pada kehilangan kata-kata.Jodha - mengapa Anda tetap tenang, Ma? Anda tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan na? MA, Apakah Anda tahu apa yang orang lakukan untuk saya? Ia memegang tangan saya! Dan saya ingin menikah Surya! Apa yang saya katakan padanya sekarang? Bahwa ayah saya, telah menawar hidupku? Bahwa saya tidak akan mampu menghabiskan sisa hidupku dengan dia hanya karena seorang pria yang kejam dan jahat akan menggantikan?Mainavati (dalam kemarahan) - Bas Jodha! Cukup! Aku tahu bahwa kau benci dia! Tapi karena siapa kita dalam situasi ini? Anda tidak boleh menampar dia! Anda harus menerimanya sebagai suami Anda sekarang! Anyway, saya perlu untuk pergi dan mempersiapkan diri untuk pertunangan sekarang. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukanMainavati kemudian meninggalkan ruang bersama dengan dariRiska. Hancur Jodha. Dia tidak bisa percaya bahwa keluarganya sendiri dapat melakukan hal ini kepadanya. Ia menangis pahit. Sepanjang malam, ada air mata mengalir melalui matanya. Dia bahkan tidak tidur selama satu menit. Dia terus mengutuk kelahiran dan keberadaan. Dia tidak dalam keadaan untuk menghubungi salah satu teman atau bahkan Surya. Ibunya telah menyuruhnya untuk berhenti pergi ke college selama beberapa hari karena dia membutuhkannya bantuan untuk persiapan juga.Jalal di sisi lain, mengatakan kepada ibunya, Banu hamidah, tentang keputusannya untuk menikah. Dia adalah jelas bahagia, seperti anaknya telah akhirnya memutuskan untuk menetap. Dia memberinya erat.Hamidah - jadi beta, yang adalah gadis beruntung?Jalal telah memutuskan untuk tidak memberitahu ibunya keadaan yang telah menyebabkan situasi ini.Jalal - Ammijaan, namanya adalah Jodha. Dia adalah Hindu Rajput dan seorang gadis yang sangat bagus.Ammijaan - Hmm...Jodha! Nama itu sendiri begitu indah! Saya yakin dia harus seorang gadis yang sangat menakjubkan!Jalal (tersenyum) - ya Ammijaan, dia sangat indah! Saya sudah berbicara dengan keluarganya dan mereka setuju. Kami telah memutuskan untuk mendapatkan terlibat dalam seminggu!Ammijaan - Arre beta! Itni jaldi! Dan Anda memberitahu saya sekarang! Kita perlu membuat persiapan juga! Hadiah, permen dan pakaian! Saya akan mengelola semuanya! Dan aku akan memutuskan apa hadiah untuk memberinya! Aku punya sesuatu dalam pikiran saya! (mencium dahinya) - Beta, ini adalah berita terbaik Anda telah memberi saya! Saya tidak sabar untuk melihat Jodha sekarang! Aku ingin bertemu dengannya sebelum keterlibatan!Jalal - Ammijaan Oke! Seperti yang Anda katakan! Kita bisa bertemu dia dan keluarganya besok!Ammijaan - Oke! Saya akan mempersiapkan dia hadiahAmmijaan pergi dari sana, tidak mengandung kekasihnya. Jalal di sisi lain, perlu berbicara dengan ayah Jodha's segera. Dia mengeluarkan ponsel dan nomor nya yang diputar. Bharmal mengambilnya.Jalal - Halo Mr Singh, Jalal di siniBharmal - ya Mr Mohammed, katakan padakuJalal - saya berharap semua persiapan yang terjadi baik. Keterlibatan adalah dalam seminggu setelah semua.Bharmal - ya, semuanya dilakukan. Ini akan menjadi sebuah upacara kecil, akrab dengan kerabat hanya hadirJalal - Oke, baik kemudian. Pokoknya, aku menelepon untuk memberitahu Anda bahwa keluarga saya ingin bertemu Jodha. Ammijaan saya terutama ingin bertemu dengannya. Jadi, kami datang ke rumah Anda besokBharmal (tegang) - um... apa-apa. Tapi tempat di mana aku saat ini tinggal bukan milikku. Hal ini lebih kecil daripada rumah saya sebelumnyaJalal - Oke, jadi kita akan bertemu di rumah Anda lama kemudian. Karena, Anda secara resmi menjadi ayah mertua saya sekarang; Saya ingin ke tangan atas kembali ke Anda. Namun, jangan mencoba untuk menipu saya dengan menelepon dari perkawinan. Pernikahan ini terjadi pada biaya apapun jika tidak saya akan harus merebut rumah lagiBharmal - Oke, Mr Mohammed, seperti yang Anda katakan. Apa pun yang Anda ingin saya lakukan?Jalal - ya, satu hal lagi adalah bahwa keluarga saya percaya bahwa pernikahan ini terjadi dengan persetujuan. Dia tidak tahu tentang properti. Jadi saya meminta Anda untuk tidak memberitahu padanya apa-apa tentang samaBharmal - Oke, Mr MohammedJalal - Mr Singh, silakan berhenti memanggilku yang! Aku akan menjadi menantu Anda sekarang! Silahkan hubungi saya Jalal hanyaBharmal - Oke, Jalal. Saya akan mengatur semuanya pertemuan kami besok. Terima kasihBharmal mengakhiri panggilan. Dia adalah senang bahwa ia sudah rumah kembali tetapi mulai mencucurkan air mata segar. Ia hancur oleh fakta bahwa ia telah kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mendapatkan putrinya keluar dari kekacauan ini. Satu hari telah berlalu dan Jodha tidak melangkah keluar dari kamar bahkan sekali. Semua orang pergi dan memeriksa pada dirinya sementara; Dia tidak berhenti menangis. Dia juga menolak untuk makan. Bharmal entah bagaimana diperlukan untuk menceritakan bahwa mertuanya calon datang untuk bertemu dengannya hari berikutnya. Dia memutuskan untuk tidak mengatakan bahwa ia telah mendapat rumah kembali dan jika dia bertanya, dia akan memberitahu kepadanya bahwa Jalal memutuskan untuk bertemu mereka di rumah itu dan ia akan mendapatkannya kembali hanya setelah dia menikah. Bharmal adalah sangat tegang untuk tidak hanya bagaimana pertemuan akan pergi tapi juga tentang bagaimana keluarga Jalal's; mereka akan baik-baik dia? Bagaimana adalah dia untuk menjadi ibu mertua? Semua pertanyaan ini terus berjalan dalam pikirannya, saat ia siap untuk pertemuan mereka.

Jodha - But Papa, what about my dreams, my future, my love? Isn't that also important? I love Surya and I will not marry this man at any cost!

Bharmal was in tears. He was very upset about hurting his daughter yet he had to save his house. He ultimately begged to her.

Bharmal (joining his hands) - Jodha please, I am begging you, please marry Mr Mohammed! I know he is arrogant but he considered giving back the house to me! I can't see my family suffer like this! His family is also affluent and highly respected! I know we are Hindus and he is a Muslim but it is just a minor discretion! I know you love Surya but the circumstances are such that I can't deny Mr Mohammed! I am really sorry but you have to drink this poison, beta

Jodha was dumb-founded. Her father's weak state broke her. She hadn't expected in her wildest dreams that her father would have to beg to her. She called out to him, as he turned his tear-stained face to look at her. Bharmal wasn't even able to meet his eyes with her. He had led her life to ruin and he could have killed himself for it.

Jodha - Papa, please don't cry! It is because of the insult I caused him that the situation has reached this juncture! And since I have brought it on my family, it is my duty to end their suffering. I have decided that I will marry Mr Mohammed to get our house back!

Bharmal (hugging her) - Jodha beta, thank you so much! I know that you would agree eventually! I know that you care for all of us! (breaking the hug) - Mainavati! Make all the preparations! Mr Mohammed will come to our house with his family in a week's time! We will do the engagement then!

Mainavati - Okay, as you say

Bharmal then left the room, wearing a visible smile on his face. Jodha then broke down, shedding tears. She couldn't believe that this was happening to her. Mainavati and Shivani also began weeping terribly.

Jodha - Ma, what wrong did I do to deserve such a fate? I can't believe that Papa traded me and my life in for the house!

Mainavati (hugging Jodha tightly) - Beta, please don't cry! I know that you are really hurt and upset with the turn of events! But try to understand your Papa's dilemma as well! He must have been terribly saddened to do this but he couldn't be selfish!

Jodha - But Ma, why wasn't my consent taken? Don't I have a right on my life?

Mainavati was rendered speechless at the statement. She was at loss for words.

Jodha - Why did you keep quiet, Ma? You don't have anything to say na? Ma, do you even know what that man did to me? He held my hand! And I wanted to marry Surya! What do I tell him now? That my father, has bargained my life? That I won't be able to spend the rest of my life with him just because a cruel and evil man is going to be in his place?

Mainavati (in anger) - Bas Jodha! Enough! I know that you hate him! But because of whom are we in this situation? You shouldn't have slapped him! You have to accept him as your husband now! Anyways, I need to go and prepare for the engagement now. There is a lot of work to be done

Mainavati then left the room along with Shivani. Jodha was devastated. She couldn't believe that her own family could do this to her. She was crying bitterly. Throughout the night, there were tears flowing through her eyes. She didn't even sleep for a minute. She kept cursing her birth and existence. She wasn't in a state to contact any of her friends or even Surya. Her mother had told her to stop going to college for a few days as she needed her help for the preparations as well.

Jalal on the other hand, told his mother, Hamida Banu, about his decision to get married. She was obviously happy, as her son had finally decided to settle down. She gave him a tight hug.

Hamida - So beta, who is the lucky girl?

Jalal had decided against telling his mother the circumstances which had led to this situation.

Jalal - Ammijaan, her name is Jodha. She is a Hindu Rajput and a very nice girl.

Ammijaan - Hmm...Jodha! The name itself is so beautiful! I am sure she must be a very stunning girl!

Jalal (smiling) - Yes Ammijaan, she is very beautiful! I have already spoken to her family and they have agreed. We have decided to get engaged in a week!

Ammijaan - Arre beta! Itni jaldi! And you are telling me now! We need to make preparations also! Gifts, sweets and clothes! I will manage everything! And I will decide what gift to give her! I have something in my mind! (kissing his forehead) - Beta, this is the best news you have given me! I can't wait to see Jodha now! I want to meet her before the engagement!

Jalal - Okay Ammijaan! As you say! We can meet her and her family tomorrow!

Ammijaan - Okay! I will prepare her gift

Ammijaan went from there, unable to contain her excitement. Jalal on the other hand, needed to talk to Jodha's father right away. He pulled out his cell phone and dialled his number. Bharmal picked it up.

Jalal - Hello Mr Singh, Jalal here

Bharmal - Yes Mr Mohammed, tell me

Jalal - I hope all the preparations are going on well. The engagement is in a week after all.

Bharmal - Yes, everything is done. It will be a small, intimate ceremony with only close relatives in attendance

Jalal - Okay, very well then. Anyways, I called up to inform you that my family wants to meet Jodha. My Ammijaan especially wants to meet her. So, we are coming to your house tomorrow

Bharmal (tensed up) - Umm...okay. But the place where I am currently staying is not mine. It is smaller than my previous house

Jalal - Okay, so we will meet at your old house then. Since, you are officially becoming my father-in-law now; I would like to hand it over back to you. However, don't try to cheat me by calling off the marriage. This marriage is happening at any cost otherwise I will have to seize the house again

Bharmal - Okay, Mr Mohammed, as you say. Anything else that you want me to do?

Jalal - Yes, another thing is that my family believes that this marriage is happening by mutual consent. She doesn't know about the property. So I request you not to tell her anything about the same

Bharmal - Okay, Mr Mohammed

Jalal - Mr Singh, please stop calling me that! I am going to be your son-in-law now! Please call me Jalal only

Bharmal - Okay, Jalal. I will arrange everything for our meeting tomorrow. Thank you

Bharmal ended the call. He was glad that he had gotten the house back but began shedding fresh tears. He was shattered by the fact that he had lost the only chance of getting his daughter out of this mess. An entire day had gone by and Jodha hadn't stepped out of the room even once. Everyone had gone and checked on her all the while; she had not stopped crying. She had also refused to eat. Bharmal somehow needed to tell her that her would-be in-laws were coming to meet her the next day. He decided against telling that he had gotten the house back and if she did ask, he would tell her that Jalal decided to meet them in that house and he would be getting it back only after she got married. Bharmal was very tensed as to not only how the meeting would go but also as to how was Jalal's family; would they take good care of her? How was her to be mother-in-law? All these questions were continuously running in his mind, as he prepared for their meeting.