Perhaps it is unreasonable to expec

Perhaps it is unreasonable to expect Bernal,a professorof political science specializing in modern China, to beconversant with the important debates that took place inanthropology around these issues. But how is it that apanel of six anthropologists could discuss his work,largely approvingly, and never bring up these issues onesthat were actively under discussion 75 years ago?Despite all the talk about history in the new anthropology,it would seem that students are not being introduced tothese old-fashioned historical methods and topics after all.I fear a major and growing loss of knowledge, both ofthe ethnographic record and of the gains to our understandingof human behavior derived from earlier anthropology.But the problems have not been solved and futuregenerations will inevitably return to them. It is time to lookback to the work of our field to see what struggles ourpredecessors went through and what was learned throughtheir efforts.It is sad to see how little a role social and cultural anthropologistshave played in the debate over R. J. Herrnsteinand Charles Murray's The Bell Curve. (Happily, somephysical anthropologists have become involved.) Thesetwo authors resurrected ll the old claims about racial inequalitiesin intelligence that, for so many years, culturalanthropologists were prepared to criticize with assurance,based on the research and writings of Franz Boas, OttoKlineberg, Ashley Montagu, and many others. Now thatcultural and physical anthropology have drifted so farapart, and this past has been largely forgotten or denied,how do today's anthropologists respond in class and inwriting to issues like this? How many understand the extentto which anthropology was the bulwark against theacceptance of racist and ethnocentric claims by those whowanted scientific reasons not to accept these ever-presentdangers to humanity?'

Mungkin masuk akal untuk mengharapkan Bernal, seorang profesor
ilmu politik yang mengkhususkan diri dalam China modern, menjadi
fasih dengan perdebatan penting yang terjadi di
sekitar antropologi masalah ini. Tapi bagaimana itu bahwa
panel enam antropolog bisa mendiskusikan karyanya,
sebagian besar setuju, dan tidak pernah memunculkan isu-anak
yang aktif dalam diskusi 75 tahun yang lalu?
Meskipun semua pembicaraan tentang sejarah di antropologi baru,
akan terlihat bahwa siswa tidak sedang diperkenalkan kepada
metode historis ini kuno dan topik setelah semua.
Saya takut kerugian besar dan berkembang pengetahuan, baik dari
catatan etnografi dan dari keuntungan untuk pemahaman kita
tentang perilaku manusia yang berasal dari antropologi sebelumnya.
Tapi masalah memiliki belum diselesaikan dan masa depan
generasi pasti akan kembali kepada mereka. Ini saatnya untuk melihat
kembali ke pekerjaan lapangan kami untuk melihat apa perjuangan kami
pendahulunya pergi melalui dan apa yang telah dipelajari melalui
upaya mereka.
Sangat sedih melihat betapa sedikit peran sosial dan antropolog budaya
telah memainkan dalam perdebatan RJ Herrnstein
dan Charles Murray The Bell Curve. (Untungnya, beberapa
ahli antropologi fisik telah terlibat.) ini
dua penulis dibangkitkan ll klaim lama tentang ketidaksetaraan ras
di intelijen itu, selama bertahun-tahun, budaya
antropolog siap untuk mengkritik dengan jaminan,
berdasarkan penelitian dan tulisan-tulisan Franz Boas, otto
Klineberg, Ashley Montagu, dan banyak lainnya. Sekarang
antropologi budaya dan fisik telah melayang sejauh
terpisah, dan masa lalu ini telah dilupakan atau ditolak,
bagaimana antropolog hari ini merespon di kelas dan di
tertulis kepada masalah-masalah seperti ini? Berapa banyak memahami sejauh
mana antropologi adalah benteng terhadap
penerimaan klaim rasis dan etnosentris oleh mereka yang
ingin alasan ilmiah untuk tidak menerima ini selalu hadir
bahaya bagi umat manusia? '